Senin, 30 April 2012

Surat dari Anak yang d'ABORSI

Surat dari Anak yang d'ABORSI : Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh Teruntuk Bundaku tersayang... Dear Bunda... Bagaimana kabar bunda hari ini? Smoga bunda baik-baik saja...nanda juga di sini baik-baik saja bunda... Allah swt sayang banget deh sama nanda. Allah swt juga yang menyuruh nanda menulis surat ini untuk bunda, sebagai bukti cinta nanda sama bunda.... Bunda, ingin sekali nanda menyapa perempuan yang telah merelakan rahimnya untuk nanda diami walaupun hanya sesaat... Bunda, sebenarnya nanda ingin lebih lama nebeng di rahim bunda, ruang yang kata Allah paling kokoh dan paling aman di dunia ini, tapi rupanya bunda tidak menginginkan kehadiran nanda, jadi sebagai anak yang baik, nanda pun rela menukarkan kehidupan nanda demi kebahagiaan bunda. Walaupun dulu, waktu bunda meluruhkan nanda, sakit banget bunda....badan nanda rasanya seperti tercabik-cabik... dan keluar sebagai gumpalan darah yang menjijikan apalagi hati nanda, nyeri, merasa seperti aib yang tidak dihargai dan tidak diinginkan. Tapi nanda tidak kecewa kok bunda... karena dengan begitu, bunda telah mengantarkan nanda untuk bertemu dan dijaga oleh Allah swt bahkan nanda dirawat dengan penuh kasih sayang di dalam syurga Nya. Bunda, nanda mau cerita, dulu nanda pernah menangis dan bertanya kepada Allah swt, mengapa bunda meluruhkan nanda saat nanda masih berupa wujud yang belum sempurna dan membiarkan nanda sendirian di sini? Apa bunda tidak sayang sama nanda? Bunda tidak ingin mencium nanda? Atau jangan-jangan karena nanti nanda rewel dan suka mengompol sembarangan? Lalu Allah swt bilang, bunda kamu malu sayang... kenapa bunda malu? karena dia takut kamu dilahirkan sebagai anak haram... anak haram itu apa ya Allah swt? Anak haram itu anak yang dilahirkan tanpa ayah... Nanda bingung dan bertanya lagi sama Allah swt , ya Allah swt , bukannya setiap anak itu pasti punya ayah dan ibu? Kecuali nabi Adam dan Isa? Allah swt yang Maha Tahu menjawab bahwa bunda dan ayah memproses nanda bukan dalam ikatan pernikahan yang syah dan Allah swt Ridhoi. Nanda semakin bingung dan akhirnya nanda putuskan untuk diam. Bunda, nanda malu terus-terusan nanya sama Allah swt , walaupun Dia selalu menjawab semua pertanyaan nanda tapi nanda mau nanyanya sama bunda aja, pernikahan itu apa sih? Kenapa bunda tidak menikah saja dengan ayah? Kenapa bunda membuat nanda jadi anak haram dan mengapa bunda mengusir nanda dari rahim bunda dan tidak memberi kesempatan nanda hidup di dunia dan berbakti kepada bunda? Hehe,,,maaf ya bunda, nanda bawel banget... nanti saja, nanda tanyakan bunda kalau kita ketemu Oh ya Bunda, suatu hari malaikat pernah mengajak jalan-jalan nanda ke tempat yang katanya bernama neraka. Tempat itu sangat menyeramkan dan sangat jauh berbeda dengan tempat tinggal nanda di syurga. Di situ banyak orang yang dibakar pake api lho bunda...minumnya juga pake nanah dan makannya buah-buahan aneh, banyak durinya...yang paling parah, ada perempuan yang ditusuk dan dibakar kaya sate gitu, serem banget deh bunda. Lagi ngeri-ngerinya, tiba-tiba malaikat bilang sama nanda, Nak, kalau bunda dan ayahmu tidak bertaubat kelak di situlah tempatnya...di situlah orang yang berzina akan tinggal dan disiksa selamanya. Seketika itu nanda menangis dan berteriak-teriak memohon agar bunda dan ayah jangan dimasukkan ke situ.... nanda sayang bunda... nanda kangen dan ingin bertemu bunda... nanda ingin merasakan lembutnya belaian tangan bunda dan nanda ingin kita tinggal bersama di syurga... nanda takut, bunda dan ayah kesakitan seperti orang-orang itu... Lalu, dengan lembut malaikat berkata... nak,kata Allah swt kalau kamu sayang, mau bertemu dan ingin ayah bundamu tinggal di syurga bersamamu, tulislah surat untuk mereka... sampaikan berita baik bahwa kamu tinggal di syurga dan ingin mereka ikut, ajaklah mereka bertaubat dan sampaikan juga kabar buruk, bahwa jika mereka tidak bertaubat mereka akan disiksa di neraka seperti orang-orang itu. Saat mendengar itu, segera saja nanda menulis surat ini untuk bunda, menurut nanda Allah swt itu baik banget bunda.... Allah swt akan memaafkan semua kesalahan makhluk Nya asal mereka mau bertaubat nasuha... bunda taubat ya? Ajak ayah juga, nanti biar kita bisa kumpul bareng di sini... nanti nanda jemput bunda dan ayah di padang Mahsyar deh... nanda janji mau bawain minuman dan payung buat ayah dan bunda, soalnya kata Allah swt di sana panas banget bunda... antriannya juga panjang, semua orang sejak jaman nabi Adam kumpul disitu... tapi bunda jangan khawatir, Allah swt janji, walaupun rame kalo bunda dan ayah benar-benar bertaubat dan jadi orang yang baik, pasti nanda bisa ketemu kalian. Bunda, kasih kesempatan buat nanda ya.... biar nanda bisa merasakan nikmatnya bertemu dan berbakti kepada orang tua, nanda juga mohon banget sama bunda...jangan sampai adik-adik nanda mengalami nasib yang sama dengan nanda, biarlah nanda saja yang merasakan sakitnya ketersia-siaan itu. Tolong ya bunda, kasih adik-adik kesempatan untuk hidup di dunia menemani dan merawat bunda saat bunda tua kelak. Sudah dulu ya bunda... nanda mau main-main dulu di syurga.... nanda tunggu kedatangan ayah dan bunda di sini... nanda sayang banget sama bunda....muach!

Sedikit cerita tentang seorang AYAH

Seorang anak perempuan bertanya pd ayahnya,
"Ayah, mengapa wajah ayah kian hari kian berkerut dgn badan ayah yg kian hari kian terbungkuk?"
Ayahnya menjawab, "Sebab aku laki-laki."

Anak perempuan itu berguman, "Aku tidak mengerti."

...Krn penasaran, kemudian anak perempuan itu bertanya pd ibunya,

"Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut dan badannya kian hari kian terbungkuk?"

Lalu ibunya pun menjawab,

"Anakku, jika seorang laki-laki yg benar2 bertanggung jawab thdp keluarga, itu memang akan demikian."

Anak perempuan itupun tetap saja merasa penasaran.
Hingga pd suatu malam, anak perempuan itu bermimpi.
Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yg sgt lembut, namun jelas sekali.
Dan kata2 yg terdengar dgn jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sbg jawaban rasa penasarannya selama ini.


  • Saat Ku-ciptakan laki-laki, aku membuatnya sbg pemimpin keluarga serta sbg tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh n' terlindungi.
  • "Kuciptakan bahunya yg kekar n' berotot utk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya n' kegagahannya hrs cukup kuat pula utk melindungi seluruh keluarganya."
  • "Kuberikan kemauan pd-nya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yg berasal dari tetesan keringatnya sendiri yg halal n' bersih, agar keluarganya tdk terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya."
  • "Kuberikan keperkasaan n' mental baja yg akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan krn tersiram hujan n' hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya, yg selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dgn mengharapkan hasil dari jerih payahnya."
  • "Kuberikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yg akan membuat dirinya selalu berusaha merawat n' membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun di setiap perjalanan hidupnya keletihan n' kesakitan kerap kali menyerangnya."
  • "Kuberikan perasaan keras n' gigih utk berusaha berjuang demi mencintai n' mengasihi keluarganya, di dlm kondisi n' situasi apapun juga, walaupun tdklah jarang anak2nya melukai perasaannya n' hatinya.
  • Pdhl perasaannya itu pula yg tlh memberikan perlindungan rasa aman pd saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yg memberikan kenyamanan bila saat dia sdg menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi n' mengasihi sesama saudara."
  • "Kuberikan kebijaksanaan n' kemampuan pd-nya utk memberikan pengertian n' kesadaran, bahwa istri yg baik adalah istri yg setia thdp suaminya, istri yg baik adalah istri yang senantiasa menemani n' bersama2 menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka. Walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yg diberikan kpd istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar n' saling melengkapi serta saling menyayangi."
  • "Kuberikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya utk mencari n' menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dlm keluarga bahagia.
  • Dan badannya yg terbungkuk agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yg bertanggung jawab thdp seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya."

  • "Kuberikan kepada laki-laki tanggung jawab penuh sbg pemimpin keluarga, sbg tiang penyangga, agar dpt dipergunakan dgn sebaik2nya, dan hanya inilah kelebihan yg dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah amanah di Dunia & Akhirat."
Terbangun anak perempuan itu, dan segera dia berlari, berlutut n' berdoa hingga menjelang subuh.

Stlh itu dia hampiri bilik ayahnya, ia mendapatkan ayahnya yg sdg berdoa, ketika ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh n' mencium telapak tangan ayahnya.


"Aku mendengar n' merasakan bebanmu, Ayah…"



(src : kaskus)

Do'a IBU

Wahai anakku tercinta.
Tetapkanlah Islam sebagai agamamu.
Tetapkanlah Allah sebagai Tuhanmu, dan tiada yg lain selain Dia.
Tetapkanlah Muhammad sebagai Nabi dan Rasulullah.
Tetapkanlah Al Qur`an sebagai kitab dan penuntunmu.Wahai cahaya hatiku.
Ucap dua kalimah syahadat disetiap desah nafasmu.
Sembahyanglah lima waktu dalam hari harimu.
Berpuasalah sebulan dalam bulan Ramadhan.
Tunaikanlah haji ke Baitullah Rumah Allah jikalau kau mampu.
Tunaikanlah zakat selagi kau mampu.
Jangan lupakan Infaq Shadakah dan menyantuni mereka yg tidak mampu.Wahai bidadariku
Beriman selalu hanya kepada ALLAH SWT
Berimanlah bahwa Allah telah menciptakan Malaikat-malaikat
Berimanlah bahwa Allah telah menciptakan Kitab-kitab Al Qur`an dan kitab kitab sebelumnya
Berimanlah kepada nabi dan Rasul rasul
Yakinlah dan Berimanlah akan adanya Hari Kiamat
Yakinlah dan Berimanlah kepada Qada dan QadarWahai pesona jiwaku.
Hidupmu kelak akan lebih keras dan berat.
Lebih keras dan berat dari kehidupan kami orangtuamu.
Maka bekalkanlah dan perkuat keimanan dan ketaqwaan.
Agar kalian selamat sampai ditujuan hidupmu kelak.Wahai penyempurna hidupku.
Ingatlah dan camkanlah beberapa hal
Bahwa yang singkat itu WAKTU,
Yang dekat itu MATI,
Yang besar itu NAFSU,
Yang berat itu AMANAH,
Yang sulit itu IKHLAS,
Yang mudah itu BERBUAT DOSA
Yang abadi itu AMAL KEBAJIKAN,
Yang akan di investigasi itu AMAL PERBUATAN,
Yang jauh itu MASA LALU.
Persiapkanlah dirimu untuk semua hal itu.Wahai masa depanku.
hiduplah demi akhiratmu
karena itu yang akan abadi kekal selamanya
janganlah kalian hidup demi duniamu
karena itu hanya semu dan bakal termakan waktuWahai permataku,
Doa orangtuamu selalu menyertaimu.
Semoga Allah selalu membimbingmu.
Semoga Allah selalu meridhoimu.
Semoga Allah selalu mendampingimu.
Dalam setiap langkahmu, doamu dan dalam semua kehidupanmu.

Ibu, Semoga Allah Menjagamu Selamanya

“Bu, apa kabar? Semoga iman selalu tertanam di dalam dadamu. Semoga Islam selalu menjadi pegangan hidupmu, hingga Izrail menjemputmu. Semoga taqwa senantiasa mengiringi hari-harimu. Semoga ihsan senantiasa menemanimu, dimana dan kapanpun kau berada.”
“Bu, apakah kau sudah makan pagi ini? Menu apakah yang kau masak dan sediakan untuk dirimu dan adik-adikku? Ah, jika bicara makanan, aku pasti ingat akan dirimu. Karena kau adalah koki paling hebat di dunia ini. Sekalipun hanya bayam, bawang merah, bawang putih dan cabe, namun kau bisa menyulapnya menjadi makanan yang penuh cinta, full kasih, sarat sayang. Sehingga aromanya adalah nikmat, rasanyapun mantab. Tak ayal, sederhana yang nampak luar biasa. Dan kini, aku sungguh merindukan luar biasanya masakanmu itu.”
“Bu, apakah kau sudah sholat ?”
Kawan, aku malu jika menanyakan ini pada ibuku. Dulu, ketika aku masih kecil, beliaulah yang cerewet mengajakku untuk sholat. Dengan segala macam kesibukan yang beliau emban, beliau sempatkan mencariku yang tengah asyik dengan duniaku. Dengan cinta beliau menyapaku, “Mas, sudah sholat belum?” Beliau memanggil aku dengan bahasa cintanya, ”Mas”. Dan kini, aku bukan ingin mengguruinya dengan menanyakan sholatnya. Bukan itu, aku hanya ingin mengingatkannya. Karena aku tidak mau kita berbeda tempat di akhirat kelak. Inginku sederhana Bu, kita bersama menghuni surgaNya, Amin.. ya Rabb.
Bahkan beliau tak pernah menyerah untuk menanyai sholatku, padahal hampir setiap ditanya, bukan jawaban yang kuberikan, melainkan mirip bantahan, ”Ngapain nanya-nanya sholat segala?”, ucapku kesal. “Gak lihat sedang asyik main sama teman apa?” lanjutku kesal. Astaghfirullah.. Maafkan aku Bu, semoga Allah mengampuni semua khilafku padamu.
“Bu, Ibu sudah mandi?” Ingin sekali aku dimandikanmu, seperti dulu ketika aku kecil. Mandi bersamamu dengan air sayang, dicampur kehangatan kasih. Membersihkan setiap kotoran yang melekat ketika diri memang belum berdaya apa–apa. Pun, ketika diri ini sudah bisa berlari dan bermain, kau masih sering dimandikan olehmu. Tanganmu lembut sekali, belaianmu benar-benar menguatkanku.  Dengan sabar kau lakukan peran itu. Menggosok pelan tubuhku, membersihkannya dengan sepenuh jiwa, seperti kau memandikan dirimu sendiri. Bahkan, kau lebih bersih, lebih teliti dalam memandikanku, daripada ketika kau bersihkan dirimu sendiri. Dengan segenap batas, ijinkan aku untuk mengucapkan terima kasih yang tak terhingga untuk kasihmu yang tiada terbalas.
“Bu, Ibu sedang apa sekarang ?”. Mudah-mudahan Allah melapangkan semua aktivitas kebaikanmu. Semoga Allah mencegahmu dari berbuat keburukan, sekecil apapun. Semoga, Allah menjadikan setiap lakumu adalah keberkahan, sehingga bisa mengantarkanmu dan kami (anak-anakmu) ke surgaNya kelak, Amiin. Jangan lupa ya Bu, iringi setiap langkah dengan dzikir, dengan munajat panjang untuk kami, anak-anakmu. Karena Allah tidak akan menolak doa kebaikan dari seorang Ibu kepada anaknya. Untuk yang kesekian kalinya, ijinkan aku mengucapkan, ”Jazakillah ahsanal jaza’ atas semua yang kau berikan kepada kami, termasuk doa-doa panjangmu, yang tak pernah putus demi kebaikan kami, anakmu”
Bu, aku tersinggung ketika kau bertanya demikian, ”Mas, nanti kalau Ibu sudah tua gimana? Ibu khawatir jika kalian akan meninggalkan Ibu sendirian.”   Hatimu sungguh halus, selembut sutra bahkan lebih lembut lagi. Jangan khawatir Bu, Allah pasti memudahkanku untuk merawatmu, sebagaimana kau merawatku dulu. Akan kuajak kau serumah denganku, dengan istriku, juga dengan cucu-cucumu nanti. Insya Allah, Allah pasti akan memudahkan terwujudnya niat baikku itu. Tak perlu kau risau, tak perlu kau ragu. Aku sudah berkomitmen untuk tidak menjadi seperti Malin Kundang yang durhaka pada ibunya. Aku hanya ingin seperti para sahabat Nabi yang membaktikan hidupnya untuk oran tua mereka. Karena kebaktian kepadamu, karena kedekatan hati denganmu, adalah sumber keberkahan di dunia ini, juga dia khirat kelak. Tentunya, selama kau tidak menyuruhku untuk melanggar aturan-aturan Allah.
“Bu, aku rindu padamu, sangat rindu sekali.” Walaupun kutahu, rinduku hanyalah seujung kuku jika dibanding dengan rindumu yang sepanjang masa. Tak terbatas oleh ruang dan waktu. Aku rindu senyummu. Aku rindu teduhnya wajamu. Aku rindu belaian tanganmu. Aku rindu pijitan cintamu. Aku rindu dekapanmu. Aku, rindu gurauanmu. Aku rindu kemanjaan di waktu tuamu. Aku rindu masakanmu. Aku rindu omelanmu. Aku, aku, aku, merindukan semua tentangmu. Karenamulah, aku belajar rindu. Semoga rindu ini akan berakhir di tempat terindah yang Allah sediakan kelak di surgaNya. Untuk anak dan orang tua yang saling merindukan Surga, pertemuan sejati dengan Allah. Aamiin ya Rabb.
“Bu, jikapun kami jauh dari fisikmu. Yakinlah! Bahwa diriku tengah mencoba mendekatkanmu dalam setiap jenak kehidupan. Dalam setiap doa bahkan desah nafasku. Dalam setiap langkah, aku akan selalu menyertakanmu. Karena Rasul pernah bersabda, Ridho Allah tergantung kepada Ridho orang tua. Murka Allah tergantung kepada murka orang tua. Maka dari itu, Ridhoilah anakmu ini agar Allah tidak memurkai diri yang banyak salah ini.”
“Bu, usiamu semakin senja. Namun, sedikitpun tak kujumpai kelelalahan dalam dirimu. Senyummu tambah merekah, tawamu tambah renyah, bincangmupun semakin sarat makna. Aku tak tahu, terbuat dari apakah dirimu, sehingga begitu tegarnya dalam mengahadapai karang kehidupan yang seringkali mengahantammu sesukanya. Ah, lagi-lagi aku lupa! Bahwa kau adalah manusia terbaik di dunia ini setelah Rasulullah. Bukankah Allah pernah berpesan bahwa Ibu berbanding tiga kali dengan Ayah? Maka, di senjanya usiamu yang kian bergairah, ijinkan kami untuk berbakti, sekali lagi, walaupun apa dadanya.”
“Bu, kini, aku tengah dewasa, sudah saatnya aku mencari menantu yang akan menjadikanmu sebagai Ibu. Aku akan taat dengan pilihanmu. Aku akan dengan senang hati menjadikan pilihanmu sebagai belahan jiwaku. Sebagaimana kau telah menjadikanku sebagai belahan hatimu. Oleh karena itu, kumohon, carikan aku wanita sholihah yang kelak bisa membantuku untuk mencintai Allah, Rasulullah juga mencintaimu setulus jiwa. Jika pilihanmu adalah seperti petunjuk Rasulullah, yang bagus gamanya. Maka, tak ada alasan bagiku untuk menolaknya. Aku akan menikahi pilihanmu itu. Namun, jika tak ada pilihan yang kau berikan, maka ijinkan aku untuk memilihnya sendiri, tentunya dengan persetujuanmu.”
Bu, jangan berhenti melantunkan doa cinta untuk kami. Agar kami bisa menggapai mimpi kami. Mimpi untuk membuatmu tersenyum di dunia ini juga dia akhirat kelak.
Ah, aku lupa!!
Kawan, apakah Ibumu sudah bertemu Allah?
Jika ‘Iya,’ maka belum terlambat. Masih ada waktu untuk berbakti padanya. Doakan dengan doa terkhusyu’ yang kau punya. Agar Allah mengumpulkanmu dan Ibumu di surgaNya. Lakukan pula sedekah, lalu hibahkan pahala untuknya. Karena Nabi mengajarkan hal itu. Lakukan pula haji dan niatkan untuk menghajikan Ibumu jika ternyata beliau belum sempat bertamu ke bumi Allah di Makkah. Lakukan pula amal sholih, terus menerus, agar beliau tersenyum melihat kegigihanmu di dunia ini. Jika Ibuku yang masih hidup saja sangat kurindukan, padahal bisa kutemui sewaktu-waktu, maka aku tidak bisa membayangkan betapa rindunya dirimu kepada Ibumu yang telah berada di negeri  yang sangat susah untuk sekedar kau temui atau untuk kau kecup keningnya. Tapi, yakinlah kawan! Bahwa kau akan menemuinya kelak di Surga. Amin.. Ya, Rabb.
Terakhir, untuk para calon Ibu, “Jadilah Ibu yang melahirkan pahlawan bagi agama Allah. Karena tidak ada balasan bagi para mujahid selain menang atau surga. Jangan biarkan dirimu dipersunting oleh orang yang tidak mau tahu tentang AgamaNya. Namun relakan dirimu, ketika ada orang yang dengan tulus akan mengajakmu meniti jalan cinta para pejuang, jalan cinta yang akan mengantarkanmu, pasanganmu dan keluargamu ke Surga yang sangat indah.”
Untuk para ibu dan calon ibu di seluruh dunia, kuucap syahdu penuh rindu, “Semoga Allah memudahkanmu untuk mendidik para Mujahid di jalan Allah. Semoga  Allah senantiasa melimpahkan keberkahan kepadamu. Semoga Allah melindungimu, selamanya. Aku, mencintaimu karena Allah..”

www.fimadani.com

KETIKA MENCINTAI TIDAK BISA MENIKAHI

Ketika kita sudah menyempurnakan Ikhtiar..
Dengan Niat menjaga kesucian diri dari dosa Menjaga kesucian pandangan..
Bahkan sampai dengan proses Ta’aruf yang Terjaga..

Ketika kita juga sudah berdoa setiap hari..
Sholat Istikharah sampai meneteskan airmata bercucuran..
Dan sepertinya Dialah yang terbaik buat kita..
Dialah yang akan menjadi pendamping hidup kita..

Namun..
Ternyata dirinya tidak bersedia menerima kita..
Ternyata dirinya menolak cinta kita..
Oh My God.:( Dunia sepertinya mau Kiamat..
Hati teriris-iris..diri jadi melankolis..^^

Memang Alangkah bahagianya jika cinta yang hendak kita bingkai dalam nuansa indah PERNIKAHAN, mendapatkan Sapaan lembut.. Sambutan hangat serta Sunggingan senyum dari dia yg kita dambakan. Namun betapa nestapanya ketika CINTA TULUS yang kita ungkapkan.. ternyata harus BERTEPUK SEBELAH TANGAN.. Cinta Memang Tak Harus Memiliki.. Mungkin kita sering mendengar ungkapan itu.. Mudah diucapkan.. Tapi kenyataannya.. Sulit dilaksanakan..

Janganlah bersedih Yakinilah bahwasanya kegagalan cinta yang kita alami.
Tertolaknya cinta yang kita ajukan..
Sudah dirancang,dan ditulis sedemikian rupa oleh Allah..
Semuanya ada hikmahnya saudaraku..

Yakinlah bahwa Allah pasti akan memilihkan yang terbaik buat kita.
Jika kita ditolak saat ini.. Berarti Allah sudah menyiapkan buat kita yang lebih baik..
Dari yang Sekarang Menolak kita..

Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah..
Allah ingin menguji kita ,seberapa besar kita terhadap komitmen pernikahan..
Allah ingin lebih mendewasakan kita dan memantapkan kepribadian kita dalam menghadapi kegagalan..

Kita mungkin kecewa,frustasi,trauma,sed
ih serta kehilangan semangat..
Tapi jangan sampai Rasa SEDIHMU itu..memakan hari-harimu..
Ketika engkau terlalu larut dalam kesedihan.
Maka dirimu akan menjadi lemah..
Ya..lemah dalam beribadah..malas dalam bekerja..
Menggiringmu untuk berburuk sangka terhadap Allah..
Dan Syetan akan menggunakan perangkapnya untuk menipumu..
Sehingga gaya hidup kamu bisa menjadi bebas..tak ada aturan

Dijamin hari-harimu TIDAK AKAN BAHAGIA..
selama engkau LARUT DALAM KESEDIHAN..
Dunia tak selebar daun kelor..(kata orang dulu^^) Apa kamu tak tahu bahwa dunia ini begitu luas..
Bertebaranlah dibumi Allah yang Luas..
Jodohmu bisa saja ada diseberang Pulau.. Dilain Kota..dilain Provinsi.. tapi bisa juga dekat Rumahmu..
Carilah dengan Jalan yang diridhoi oleh-Nya

Seperti kata Imam Hasan Al Banna “Mimpimu hari ini adalah kenyataan esok hari,Kenyataan hari ini adalah mimpimu hari kemarin” Raihlah mimpimu ..
Yakinlah Saudaraku Harapan itu Masih Ada Carilah Gantinya dengan menjaga Niat Saudaraku..
Carilah seseorang yang bisa melabuhkan cintanya kepada Allah Agar bertambah kekuatan cintamu kepada Allah..
Agar bertambah imanmu ,ketika engkau bersamanya..
Bukan hanya sekedar Melampiaskan Kekecewaan atau Nafsu belaka..
Karena dengan Niat yang Lurus mencari Ridho Allah. insya Allah akan membawa keberkahan..

Sambil kita mencari..
Jangan lupa memperbaiki diri..
Perbaiki kekurangan kita dalam segala hal..
Siapkan dari sisi ruhiyah kita,sisi ekonomi kita,kematangan kita,keilmuan kita Kalau kita ingin mendapat pasangan yang berkualitas bagus.. Tentunya kita harus berkualitas bagus juga. “Wanita yang baik-baik..untuk Lelaki yang baik-baik..” begitulah Allah berfirman dalam Surat An-Nuur:26

Cobalah hadapi dengan tersenyum..^^
Ya..Karena senyuman menghilangkan tegangnya pikiran..
Senyuman itu menggerakkan 17 otot wajah..
Sementara cemberut atau marah membutuhkan tarikan 32 otot wajah(kata seorang dokter)
Tersenyumlah Saudaraku..
Karena senyuman membuat peredaran darah menjadi lebih baik
Karena senyuman membuat hati menjadi lebih ceria..
Karena senyuman warisan Rasulullah.
Karena senyuman adalah sedekah..

Jika kita sudah menyikapi kegagalan dengan bijaksana.
Buatlah suatu prestasi indah yang dikenang sejarah Buatlah dirimu bermanfaat juga buat orang lain..
Buktikanlah.. Bahwa kegagalanmu..malah membuatmu menjadi cambuk..
Cambuk yang akan melejitkan potensi dalam diri..
Membangunkan kita dari tidur lelap. Membukakan mata hati kita..
Agar lebih arif dan bijak memandang kehidupan.

TETAPLAH SEMANGAT..YAKINLAH SAUDARAKU..HARAPAN ITU MASIH ADA^^

Ibnu AlJauzy:”Jika anda tidak mampu menangkap hikmah,bukan karena hikmah itu tidak ada,namun semua itu diakibatkan kelemahan daya ingat anda sendiri,Anda kemudian harus tahu bahwa para Rajapun memiliki rahasia yang tidak diketahui setiap orang,Bagaimana mungkin anda dengan segala kelemahan ada akan mengungkap seluruh hikmahnya?”

“Ya Allah,Berilah kami kekuatan dalam menjalani lika-liku kehidupan ini.Limpahkan belas kasih sayang-Mu kepada kami,sehingga kami bisa mengambil hikmah dalam setiap kejadian yang selalu membawa kebaikan buat kami..”Amiinnn

Perempuan hebat itu Ibuku



"Jangan mudah putus asa karena setiap kegagalan itu pasti ada hikmah yang hebat didalamnya. Tuhan Maha Mengetahui. Tak mungkin Dia akan mengabaikan umatnya"

Kata–kata itu selalu dicamkan Ibu pada kami, anak-anaknya, setiap kali kami menemui kegagalan. Terkadang kami menganggap hal itu sungguh klise, atau sebuah nasehat yang biasa untuk memotivasi kami bila kami larut dalam kesedihan saat mendapati sesuatu yang tidak seperti kami inginkan. Tapi sekarang betapa aku rindu sekali mendengar nasehat Ibu terlebih bila aku terbentur masalah kantor, rumah tangga ataupun yang lain.

Ibuku memang seorang wanita yang giat dan tegar. Suatu kejadian masa lalu yang sempat aku dengar dari kakakku selalu terngiang dan membuat hatiku bangga pada Ibu. Saat itu Ayahku bekerja di sebuah perusahaan penerbangan milik negara dengan gaji yang tinggi. Tentu saja semua kebutuhan anak-anaknya pada masa tersebut ada enam orang dapat tercukupi.

Sampai pada suatu peristiwa yang merubah jalan hidup Ayah dan keluargaku. Tahun itu ternyata sedang berlangsung peristiwa pencarian dan penangkapan orang–orang yang terlibat suatu Organisasi atau partai yang terlarang pada masa itu. Berita yang sangat buruk sungguh mengejutkan Ayah dan rekan-rekan di kantornya. Atasan Ayah termasuk orang yang dicari dan langsung diberhentikan oleh perusahaan. Rupanya atasan Ayah mempunyai niat buruk. Semua staff yang berada dibawahnya dilaporkannya ikut terlibat pada partai tersebut.Tanpa diusut lebih lanjut semua staff di kantor diberhentikan termasuk Ayahku.

Ayahku tentu saja merasa bingung dan gundah gulana, apa lagi sulit sekali mencari pekerjaan ditambah lagi dengan cap terlibat partai terlarang. Disitulah Ibuku dituntut untuk berjiwa besar.. Ibu terus menasehati Ayah agar terus berusaha dan pantang berputus asa. Masa berganti masa dan bulan berganti bulan namun Ayah belum kunjung mendapat pekerjaan. Pesangon yang diberikan perusahaan yang kemudian dijadikan modal kerja sama usaha pun ternyata malah ditipu oleh teman Ayah sendiri.
Ayahku mulai patah semangat dan dan mulai malas untuk mencari kerja, namun Ibu tak kenal lelah untuk memotivasi Ayah. Padahal saat itu Ayah tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga lagi. Dalam keputusasaan, Ayah menjadi lebih temperamental. Apa saja yang tidak mengenakkan hatinya, Ayah pasti langsung emosi. Menurut cerita kakak-kakakku, ketika Ayah marah, tak seorang pun yang berani mengusik Ayah karena takut menjadi sasaran kemarahan Ayah. Tapi Ibu sangat sabar dan memaklumi mengapa Ayah menjadi lebih pemarah. Ibu berusaha mengerti segala kekalutan dan kebingungan Ayah.

"Jangan marah pada Ayah. Kita semua harus mendukung Ayah dan memberi semangat padanya. Kita harus terus berdo’a kepada Tuhan semoga diberikan jalan keluar untuk Ayah dan keluarga kita," demikian kata-kata Ibu pada kakak-kakakku bila mereka mengeluh tentang Ayah dan nasehat itu selalu diingat oleh kakak-kakakku.

Ibu memang wanita luar biasa. Di saat keuangan yang sulit, Ibu harus memutar pikiran untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Mulailah Ibu menanam sayur-sayuran di kebun belakang, sehingga dari sanalah dapur kami dapat mengepul. Kakak-kakakku cerita, ketika itu mereka harus makan sangat sederhana. Bayangkan bila sebelumnya mereka bisa makan enak, saat itu mereka harus bersyukur bila hanya makan dengan sayur dan sambal atau kerupuk.

Sedangkan untuk kebutuhan sekolah anak – anak dan untuk membeli beras Ibuku mengkreditkan pakaian ke rumah–rumah tetangga. Banyak tetangga yang mencemooh dan merendahkan Ibuku yang dulunya hidup enak sekarang harus bekerja keras. Bila kakak-kakakku menjadi marah karena sindiran dari para tetangga yang sepertinya senang dengan kemelaratan kami, namun Ibu dengan senyumnya yang selalu bisa menenangkan hati itu tidak memasukkan ke dalam hatinya setiap perlakuan yang sangat tidak mengenakkan itu. Ibu tetap bersyukur pada Tuhan atas semua rezeki yang diberikan Tuhan.

"Tapi kita tidak bisa diam saja bu, bila dihina seperti itu?!"
"Awas saja, akan kubalas ejekan mereka pada Ibu!"

Begitulah kemarahan-kemarahan kakak-kakakku melihat Ibu kami disakiti dan diejek. Tapi Ibu tak pernah terbawa emosi. Dengan lembutnya Ibu menenangkan kakak-kakakku yang sedang emosi itu.

"Marah tak akan menyelesaikan masalah, nak. Untuk apa meruncing permasalahan dan menambah musuh kan?" demikian Ibu berujar, "engan berdo’a yang tak putus-putus, suatu saat Tuhan pasti memberikan balasan dari setiap usaha yang kita kerjakan. Satu hal yang harus selalu diingat, bersyukurlah, karena hari ini pun kita masih bisa makan, itulah rezeki yang diberikan Tuhan untuk kita."

Ah…Ibu memang wanita yang sangat tegar. Kesabaran dan ketabahannya dalam menapaki hidup sepertinya menyentuh hati Ayahku. Akhirnya semangat Ayahku bangkit kembali. Ayah bangkit dari tidurnya lelapnya dan mulai mengisi hari-hari dengan harapan dan semangat dalam usaha mencari pencapaian cita-cita.

Sampai kemudian Ayah melamar kerja pada suatu perusahaan industri pupuk milik Negara. Alhamdulillah, berkat kerja keras dan doa Ayah, Ibu beserta kakak-kakakku akhirnya Ayahku diterima. Betapa bahagianya keluargaku. Semangat Ayah telah kembali.

Sejak kejadian itulah, Ayahku sepertinya menyadari kekeliruannya selama ini. Ayah berjanji pada dirinya sendiri kalau dia tak pernah lagi mau berputus asa atapun bersedih bila mengalami kegagalan. Ayah telah mengambil hikmah dari semuanya. Pun saat nenekku, Ibu dari Ayahku meninggal, tidak seperti paman dan bibiku yang terus meratap menangisi kepergian nenekku, Ayah dengan tegarnya mengurus semua pemakaman nenek dan dialah yang berusaha menasehati saudara-saudaranya agar mengambil hikmah dari kepergian almarhumah nenek

Ibu memang pelita kami sekeluarga. Ibu adalah pejuang sejati di keluarga kami. Sepak terjang dan semangat juangnya yang tinggi memberikan kekuatan pada kami, anak-anaknya dalam meniti hidup. Dan kini ketika aku telah berkeluarga dan jauh dari Ibu, sungguh nasehat Ibu selalu aku ingat dan senantiasa aku rindukan.



Follow twitter @TerimakasihIBU
http://twitter.com/TerimakasihIBU

Minggu, 29 April 2012

About Me

Renny Novita Sari

Saya Reni anak dari pasang suami istri Edi Alia dan Nur Aini...Saya dilahirkan di kota Palembang pada tanggal 25 Maret 1989...Dibesarkan di lingkungan komplek perumahan UU. Pabrik Gula Cinta Manis kecamatan Lubuk Keliat...Saya anak ke-2 dari 3 bersaudara...Ahmad Mudiansyah dan Tri Rahma Darma Yanti adalah nama ke-2 saudara saya...

Saya hijrah ke kota ini dari saya berusia 18 tahun...Tujuan saya tuk mengejar cita-cita saya dan untuk membuat kedua orang tua saya bangga...Meskipun di kota ini saya tinggal bersama nenek dan kakak saya, namun saya masih harus belajar tuk mandiri...Berusaha tuk menjaga kepercayaan orangtua saya.... 

Saya harap di blog ini saya dapat memberikan manfaat...