Selasa, 15 Mei 2012

Pelajaran Hidup Di Balik Sebuah Penyesalan

Sahabatku semua... hidup ini layaknya kita berdiri dalam sebuah kubus kecil yg berada di tengah kubus yg lain yg lebih besar, yg mana kubus tersebut juga berada di tengah-tengah kubus lainnya yg lebih besar lagi dan semakin lebih besar lagi, demikian seterusnya hingga kubus-kubus tersebut membentuk suatu jenjang bertingkat yg harus kita daki satu demi satu, agar kita mampu berada pada satu tingkat yg lebih tinggi dari sebelumnya. Kita harus mampu mendakinya setingkat demi setingkat dengan penuh asa dan harapan. Jangan pernah pedulikan rasa malas dan berat hati yg seolah membebani langkah kita dalam mencapai puncak tingkatan yg paling tinggi.

Yup... sebelum kita lanjutkan membahas tentang topik ini, ijinkanlah saya untuk terlebih dahulu memajang award keren yg saya dapat dari Mbak Reni berikut ini.



Keren kan awardnya? Terimakasih Mbak sudah mau berbagi.
hmmmm... persahabatan memang indah.

Baiklah....
waktu yg berlalu... terasa begitu cepat. Sepertinya baru kemarin saya berusia kanak-kanak, sedang bersepeda ria di sekitar halaman rumah. Hingga akhirnya, ketika menginjak usia 20 tahun, saya memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan. Saya berniat untuk menikah (meski pada kenyataannya baru 4 tahun kemudian terealisasi), dan waktu itu saya juga memutuskan untuk berhenti sekolah. Semua karena terkendala oleh biaya. Saya pikir, bukankah akan lebih menjamin kalau uangnya saya pakai untuk berbisnis saja daripada untuk biaya kuliah yg begitu mahal. Saya pikir dengan sedikit tambahan modal uang hasil pinjaman, saya akan berhasil menjadi pengusaha mandiri ketika saya menginjak usia 30 tahunan. Atau setidak-tidaknya usia 35 tahun lah. Namun apa realitanya? segala sesuatu ternyata tidak berjalan mulus seperti rencana. Semua bergerak di luar batas kendali. Saya telah gagal. Hanya penyesalan yg saya rasa dan yg masih tersisa saat ini.

Tapi...
setelah saya kaji lebih dalam lagi, akhirnya saya pun bisa menemukan satu pelajaran hidup yg begitu luar biasa yg intinya, janganlah kita terburu-buru dalam menentukan sebuah keputusan. Cermati dulu semua dalam-dalam. Amati prospek ke depannya. Lihat kembali semuanya dari segala sudut pandang. Apa yg ada pada sisi positifnya dan apa juga yg ada pada sisi sebaliknya. Dan inilah yg dapat saya simpulkan saat ini. Saat dimana saya sudah mulai beranjak tua.

Mungkin memang harus ada beberapa hal yg sebaiknya saya tekankan pada diri saya waktu itu, ketika sedang berusia 20 tahunan. Apa itu??

- Selesaikan dulu pendidikan..!
Jangan pernah berhenti. Mungkin ada rasa bosan, tapi jangan sampai kita berada pada situasi dimana kita sangat tidak nyaman dengan pekerjaan kita sekarang, tapi kita juga tidak dapat berhenti melakoninya.
Menyelesaikan gelar sarjana akan membukakan kita pintu terhadap lebih banyak kesempatan.

- Uang tidak akan membusuk, simpanlah..!
Mulailah berinvestasi sejak dini. Hitung lagi, berapa banyak barang yg kita miliki untuk menunjukkan jumlah uang yg kita habiskan semasa sekolah dan kuliah? Coba jika dulu kita investasikan separuhnya saja, pasti kita akan memiliki banyak pada masa kita tua. Berinvestasilah sejak dini.

- Jangan menempati rumah pertama yg kita lihat tapi tempatilah rumah yg paling sederhana dengan lingkungan yg paling baik..!

- Bangunlah sebuah kebiasaan untuk hidup sesuai anggaran..!
Hal penting yg harus kita ingat adalah, hidup sesuai anggaran tidak akan memenjarakan atau membatasi kita, tapi itu justru untuk memastikan kebebasan kita suatu saat nanti.

- Belajarlah untuk bernegosiasi dalam segala hal..!
Belajar negosiasi akan menyelamatkan anggaran kita dalam jumlah besar. Selalu siap untuk belajar dan keluar dari situasi dan kondisi apapun.

- Waktu berkualitas di kantor memang penting, namun jumlah waktu kita di rumah lah yg lebih penting..!
Bos kita tidak akan pernah peduli dengan keluarga kita. Tapi keluarga akan tetap ada setelah kita lama meninggalkan pekerjaan kita. Jadi sebaiknya utamakan keluarga.

- Jangan dengarkan mereka yg mengatakan bahwa ada jalan singkat menuju kesuksesan..!
Kesuksesan tercipta karena kita berhasil menawarkan sesuatu yg menarik dan bernilai kepada mereka yg memintanya. Pelajaran penting disini adalah, cari tahulah permintaan yg belum dipenuhi dan pelajari bagaimana cara untuk memenuhinya.

- Pastikan pasangaan kita memiliki nilai yg sama dengan diri kita..!
Hal yang satu ini dapat menjadi penentu kebahagiaan kita. Bicarakanlah dengan pasangan, nilai yg penting pada kehidupan kita yg harus diajarkan kepada anak-anak, walaupun kita tidak berencana untuk memilikinya.

- Belajarlah membangun jaringan..!
Belajarlah untuk terus berhubungan dengan teman lama. Belajarlah untuk meminta pertolongan tanpa terlihat sedang melakukannya. Lihatlah bagaimana orang lain membangun jaringan. Ingat... yg penting adalah bukan apa yg kita ketahui, tetapi apa yg dapat kita lakukan dengan apa yg sudah kita ketahui itu. Dan yg lebih penting lagi, bukan siapa yg kita kenal, melainkan siapa saja yg telah mengenal kita. Ingat itu..! Belajarlah untuk membangun jaringan tanpa mengharapkan imbalan.

- Never accept a job just because the pay is higher..!
Jangan pernah menerima sebuah pekerjaan hanya karena ia memiliki bayaran yg lebih tinggi. Hidup ini bukan hanya tentang uang, uang, uang dan uang.

- Percaya tapi juga pastikan..!
Kita dapat percaya dengan apa yg diajarkan, kita dapat percaya dengan apa yg kita dengar dan kita dapat dengan mudah percaya pada apa yg kita baca sewaktu kecil. Tapi sekarang kita harus terus melakukan pengecekan terhadap referensi-referensi yg mungkin kita terima. Tanyakan dulu beberapa pertanyaan, dengar jawabannya baik-baik dan cari tahu juga apa jawabannya itu benar. Janganlah menjadi seorang yg gampang menerima, tapi pastikan dulu segala sesuatunya. Dalam artian, pastikan kita sadar bahwa kita sedang berurusan dengan siapa dan apa pula motivasinya.

Silakan dipelajari..! Mungkin ada satu atau dua kalimat yg dapat kalian terapkan.
Semoga kesuksesan menyertai Anda..! Keep spirit and Be A Great Person

Sumber: http://www.ikutikutan.com/2010/04/pelajaran-hidup-di-balik-sebuah.html

Posted By A.H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar